5 Kesalahan Mencuci dengan Mesin Cuci yang Bisa Menimbulkan Bau Apek pada Pakaian

Musim hujan sudah tiba, dan akhir-akhir ini Smart Mom mungkin dibuat pusing oleh masalah jemuran yang susah kering. Padahal, banyak dari jemuran tersebut adalah baju yang digunakan secara teratur seperti seragam sekolah si kecil maupun baju kerja Smart Mom atau suami. Kalau Smart Mom punya mesin pengering, hal ini barangkali tidak jadi masalah besar. 

Tapi, bagaimana dengan Smart Mom yang tidak punya mesin pengering? Apakah baju yang masih belum kering tersebut harus dipaksa dipakaikan pada anak, suami, atau Smart Mom sendiri? Aduh, jangan sampai! Soalnya, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul karena mengenakan baju yang belum kering lho Smart Mom!

Risiko Memakai Baju yang Belum Kering

Memaksakan memakai pakaian yang masih belum kering bukan hanya bisa mengganggu karena bau apek yang tentu tidak sedap untuk dihirup, tapi juga kenyamanan pada tubuh. Belum lagi, banyak bakteri dan kuman yang mengancam untuk menempel pada baju yang tidak kering tersebut.

Dan tahukah Smart Mom kalau pakaian yang masih basah tersebut rupanya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bahkan, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penyakit maupun infeksi yang tidak disadari kehadirannya.

Risiko mengenakan baju yang tidak kering terhadap kesehatan sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah, Smart Mom. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Wake Forest University School of Medicine North Carolina, tepatnya mengenai prevalensi masalah kulit serta faktor risiko yang terkait di kalangan pekerja pertanian keturunan Latino.

Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya lebih dari sepertiga partisipan yang melaporkan masalah pada kulit mereka, termasuk jamur kuku dan kulit, jerawat, benjolan, sengatan matahari, ruam, gatal, kapalan, serta gigitan serangga. Nah, walaupun temuan penelitian tersebut diperoleh berdasarkan survei di kalangan petani di North Carolina, Amerika Serikat, temuan tersebut dapat digeneralisasi bagi semua orang di seluruh dunia, tak peduli apa pekerjaan mereka.

Lebih lanjut lagi, beberapa risiko kesehatan yang timbul dengan mengenakan baju yang masih basah – meskipun hanya sedikit basah sekalipun – juga meliputi masalah berikut ini.

1. Infeksi kurap

Kurap merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit dan kuku. Gejalanya yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam dan rasa gatal pada bagian yang mengalami kemerahan. Kurap sendiri bisa menginfeksi kaki, tangan, kuku kaki, maupun kuku jari tangan. Bahkan, kulit kepala, pangkal paha, pantat, maupun paha bagian dalam bisa terinfeksi.

Jamur penyebab kurap dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab, termasuk pada pakaian yang masih basah. Jadi, risiko serangan kurap jelas makin tinggi jika Smart Mom memaksa memakai baju yang belum kering.

2. Memperparah eksim

Eksim adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kulit menjadi merah dan terasa sangat gatal. Garukan terus-menerus karena eksim bahkan bisa menyebabkan luka, yang berujung pada komplikasi, misalnya infeksi bakteri.

Kalau Smart Mom atau anggota keluarga ada yang memiliki kondisi ini, Smart Mom perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang bisa memperparah eksim yang diderita. Contohnya kelembaban berlebihan yang bisa disebabkan oleh keringat berlebih, pakaian ketat, dan pastinya baju yang masih basah.

3. Jerawat badan

Tahukah Smart Mom kalau jerawat bisa menyerang bukan hanya wajah, tapi juga badan? Bahkan, jerawat di badan paling sering diakibatkan oleh pakaian basah karena kondisinya yang lembab. Belum lagi, kelembaban tersebut bercampur dengan panas sehingga mengakibatkan produksi sebum atau minyak pada kulit yang berlebih. Karena itu, jerawat tubuh pun muncul.

4. Terbakar sinar matahari

Pada dasarnya, pakaian berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh, baik dari panas maupun dingin. Nah, berbicara soal perlindungan dari panas, beberapa jenis pakaian tertentu bahkan bisa bantu meminimalisir risiko paparan sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari yang berbahaya. Jika pakaian basah, maka perlindungan dari UV juga jadi lebih sedikit karena beberapa sifat perlindungannya yang menghilang.

5. Risiko infeksi jamur

Selain jamur kurap, ada berbagai jenis jamur lainnya yang mengancam tubuh Smart Mom dengan memaksa memakai baju basah, seperti jamur Candida albicans. Infeksi karena jenis jamur yang satu ini umum terjadi pada bagian tubuh yang kondisi kulitnya memang secara alami lembab, seperti kemaluan pria maupun wanita, dan bagian mulut. Jika disepelekan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi jamur pada kemaluan bisa mengakibatkan komplikasi yang memerlukan perawatan dalam jangka panjang.

Jadi, agar Smart Mom dan keluarga nyaman beraktivitas walaupun di musim hujan, pastikan kondisi pakaian selalu kering total sebelum dikenakan, ya! Di samping itu, cegah bau tak sedap yang umum dialami selama musim hujan dengan mencucinya menggunakan detejen Attack Anti Bau yang dipadukan dengan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up. Paduan keduanya tidak hanya akan membuat pakaian bebas bau, tapi juga terlindung dari pertumbuhan kuman penyebab bau dan memberikan wangi segar yang tahan 48 jam.

Selain memakai deterjen, ketika mencuci pakaian, pasti tidak sedikit dari Smart Mom yang juga menambahkan pewangi dan pelembut agar pakaian bebas dari bau tak sedap. Namun, mungkin ada dari Smart Mom yang sudah pakai pewangi tapi pakaian masih bau. Kenapa bisa demikian?

Berikut adalah beberapa kesalahan dalam mencuci pakaian yang bisa menyebabkan pakaian bau walaupun sudah memakai pewangi.

1. Mesin cuci jarang atau tidak pernah dibersihkan

Mesin cuci yang jarang atau bahkan tidak pernah dibersihkan bisa menjadi penyebab pakaian bau walaupun sudah dicuci dengan deterjen dan pewangi. Mesin cuci yang tidak rutin dibersihkan bisa menjadi lembab dan  menyebabkan munculnya jamur yang bisa menyebabkan pakaian tetap bau walaupun sudah dicuci.

Karena itulah, rutinlah membersihkan mesin cuci dengan air hangat dan baking soda untuk membunuh bakteri. Agar jamur tidak tumbuh, keringkan mesin cuci setelah digunakan dan pastikan mesin cuci dalam keadaan terbuka setelah selesai atau tidak digunakan.

2. Pakaian yang dicuci terlalu banyak

Jika pakaian terlalu banyak di dalam mesin, pakaian tidak akan bisa dibersihkan dengan maksimal walaupun sudah memakai deterjen dan pewangi, sehingga bau tak sedap akan tetap tercium. Karena itulah  jika pakaian yang akan dicuci banyak, ada baiknya dibagi menjadi dua bagian supaya benar-benar bersih saat dicuci dan tidak lagi tercium bau tak sedap

3. Meninggalkan pakaian terlalu lama di dalam mesin cuci

Pakaian yang ditinggalkan terlalu lama di dalam mesin cuci setelah dicuci bisa mengundang bakteri dan jamur berkembang yang akhirnya menyebabkan munculnya lagi bau tak sedap pada pakaian. Untuk mencegahnya, ada baiknya jika Smart Mom menggunakan alarm untuk mengingatkan Anda agar memindahkan pakaian ke dalam pengering setelah dicuci.

Jika memang sudah terlanjur kelupaan mengeluarkan pakaian dalam jangka waktu yang lama setelah selesai dicuci, langsung Smart Mom bisa membilasnya dulu dengan air panas untuk mencegah bau tak sedap pada pakaian.

Itulah beberapa kesalahan dalam mencuci pakaian yang bisa menyebabkan pakaian bau walaupun sudah memakai deterjen dan pewangi. Agar Smart Mom tidak khawatir dan hasil cucian bersih maksimal dan bebas bau, jangan lupa untuk selalu menggunakan deterjen Attack Anti Bau yang selain ampuh membersihkan noda membandel, tapi dengan Teknologi Jepang Anti Kuman dan Anti Bau  akan melindungi pakaian dari kuman dan bau tidak sedap, dari proses awal perendaman hingga dijemur

Gunakan juga Pewangi Pelembut Attack Fresh Up yang dilengkapi juga dengan Anti Kuman dan Anti Bau 48 jam, yang akan memberikan lapisan perlindungan tambahan dari kuman dan bau tidak sedap pada pakaian.

Pakaian bersih, lembut, terlindung dari kuman dan bau, wangi segar hingga 48 jam!

Semua yang ada di dunia ini pastilah akan mengalami perubahan, begitu juga pakaian. Semakin sering Smart Mom mengenakan sebuah pakaian, maka akan semakin memudar warnanya dan berkurang kualitasnya. Tetapi, ada banyak cara untuk menjaga kualitas dan warna pakaian.

Berikut ini adalah beberapa tips sederhana agar pakaian yang berada di rumah Smart Mom tetap terjaga.

1. Putihkan pakaian putih

Pakaian yang telah sering dikenakan biasanya akan mengalami pemudaran warna, terutama pakaian-pakaian yang berwarna putih. Tak peduli seberapa sering Smart Mom mencucinya, tetapi kemeja putih milik sang suami atau Anda sendiri tetap terlihat kusam. Jangan khawatir dan cobalah salah satu trik berikut ini.

Sebelum mencuci pakaian dengan deterjen Attack Clean Maximizer, buatlah terlebih dahulu sebuah rendaman dengan menggunakan air sebanyak 4 liter, lalu campurkan bicarbonate soda atau baking soda sebanyak 180 gram ke dalamnya. Rendam pakaian-pakaian putih yang pudar warnanya.

Cara kedua, Smart Mom bisa merendam terlebih dahulu kemeja dan kaus berwarna putih Smart Mom di dalam air hangat yang telah dicampurkan 5 tablet aspirin (325mg/tablet). Ketika akan mencuci menggunakan mesin cuci, tetap gunakan deterjen yang biasa Smart Mom gunakan, tetapi tambahkan 240ml cuka putih (white vinegar).

2. Hitamkan pakaian hitam

Permasalahan warna yang pudar tak hanya dimonopoli oleh pakaian bewarna putih. Pakaian yang berwarna gelap, khusus hitam, justru lebih terlihat perubahannya. Untuk menjaga kegelapan warna pakaian, lakukan beberapa tips berikut.

• Ketika mencuci pakaian hitam, campurkan dua cangkir kopi atau teh ke dalam proses pencucian.
• Ketika mencuci pakaian berwarna gelap, seperti warna navy blue, tambahkan satu cangkir garam ke dalam proses pencucian.
• Ketika mencuci pakaian blue jeans, rendam terlebih dahulu di dalam air hangat yang telah dicampur dengan garam dan cuka putih sebelum Smart Mom mulai mencucinya. Diamkan beberapa saat, lalu cuci dengan deterjen yang biasa digunakan.

3. Menghilangkan bau

Ada beragam jenis cara untuk menghilangkan bau yang tidak sedap. Cara termudah adalah dengan merendam pakaian-pakaian yang beraroma tak sedap tersebut ke dalam 4 liter air yang telah dicampur dengan setengah cangkir baking soda. Rendam selama sekitar 2 jam.

Setelah selesai merendam, cucilah dengan mesin cuci menggunakan deterjen biasa, tetapi tambahkan setengah cangkir white vinegar.

4. Menghilangkan noda kuning

Seringkali Smart Mom akan menemukan noda-noda kuning di pakaian-pakaian lama yang berbahan katun dan linen. Namun, jangan langsung membuangnya atau menjadikannya sebagai lap untuk dapur. Cobalah beberapa tips mudah berikut.

Sebelum Smart Mom mencucinya dengan deterjen Attack Plus Softener, rendam terlebih dahulu pakaian-pakaian yang menguning dengan 4 liter air panas yang telah dicampur seperempat cangkir garam dan seperempat cangkir baking soda. Rendam selama satu jam, lalu cucilah dengan deterjen seperti biasa.

5. Cairan kumur untuk bunuh kuman

Namanya juga cairan untuk berkumur, seharusnya hanya bisa digunakan untuk menjaga kebersihan mulut. Tetapi pernyataan barusan ternyata kurang tepat, karena Smart Mom ternyata juga bisa menggunakannya untuk menjaga kualitas pakaian.

Campurkan setengah cangkir takaran cairan berkumur ke dalam mesin cuci yang tengah mencuci pakaian-pakaian Smart Mom. Hasilnya, pakaian Smart Mom akan mengeluarkan aroma yang lebih segar dan bebas dari kuman.