Cara Mudah Melatih Anak Untuk Berteman
Segala yang ada di dunia ini adalah sesuatu yang baru bagi anak-anak. Tugas kita sebagai orangtua adalah memberikan pengertian dan contoh kepadanya, supaya mereka tidak gagap ketika harus terjun langsung menghadapi sebuah lingkungan yang asing, khususnya saat bertemu dengan teman-teman baru.
Berikut ini adalah beberapa tips sederhana bagi Smart Mom untuk mengajarkan kepada si kecil bagaimana bersosialisasi di sebuah lingkungan yang baru.
1. Melatih kepribadian
Menjalin hubungan pertemanan adalah cara yang paling umum bagi kita untuk bersosialisasi. Terdengar sederhana, tetapi nyatanya tidak semudah itu, apalagi bagi seorang anak kecil yang belum memiliki pengalaman. Meskipun beberapa pendapat mengatakan bahwa bersosialisasi hanya membutuhkan “insting”, tetapi Smart Mom tetap harus memberikan pengarahan kepada si kecil cara berteman yang baik, karena orangtua adalah role modelbagi mereka.
Ajaklah si kecil untuk menemani Smart Mom kala mengunjungi tetangga yang sakit atau saat akan mengucapkan selamat ulang tahun kepada kakek-neneknya. Dengan cara ini, maka kita akan membantu anak-anak untuk membangun rasa empati kepada sesama yang akan memberikan efek positif dalam pertumbuhan mentalnya.
2. Cari tahu cara pertemanan si kecil
Kepribadian antar individu pastinya memiliki perbedaan. Oleh karena itu, jangan memaksakan si kecil untuk berteman dengan si A atau si B. Berikanlah kebebasan yang terkontrol kepadanya untuk memilih teman. Perhatikanlah perilakunya kala bersosialisasi secara luas dan biarkan ia menyerap atmosfer yang ada di lingkungannya. Apabila Smart Mom melihat ketidakcocokan ketika ia bermain di kelompok tertentu, berikan nasihat dan kebebasan untuk memilih kelompok lain untuk bermain.
3. Biarkan teman-temannya bermain di rumah
Ketika teman-teman si kecil ingin bermain di rumah, bukalah pintu rumah Smart Mom selebar-lebarnya. Terimalah mereka dan berikan sambutan yang hangat. Biarkan si kecil dan teman-temannya bermain sesuai dengan kesukaan mereka, tetapi berikan sebuah kontrol dan aturan-aturan yang jelas.
Mengundang teman-teman si kecil untuk bermain di rumah akan membantunya untuk menumbuhkan sikap ramah terhadap semua orang. Hal ini tentu saja akan memberikan keuntungan bagi perkembangannya di masa depan.
4. Bantu mengatasi konflik
Konflik dan masalah pastilah muncul dalam setiap hubungan pertemanan, tak peduli seberapa mudanya Anda. Begitu juga ketika si kecil bermain dengan anak-anak sebayanya. Pastilah ada sebuah situasi yang membuat si kecil dan teman-temannya bertengkar, entah karena memperebutkan mainan, makanan, atau ketidaksetujuan dalam sesuatu hal.
Apabila pertengkaran tersebut muncul, biarkan dan tunggu sejenak. Jangan langsung terjun ke tengah-tengah situasi yang negatif, namun tetap perhatikan perilaku si kecil dan teman-temannya. Jika konflik masih tetap terjadi, mintalah si kecil untuk menjelaskan masalah yang ia hadapi tadi. Berikan penjelasan yang mudah dimengerti dan ajarkan ia untuk memaafkan teman-temannya.
5. Perhatikan tindak-tanduk bullying
Ada perbedaan jelas antara saling mengejek dan bullying, tetapi keduanya bisa bertabrakan apabila kita terlambat mengatasinya. Berikan pengertian bahwa kata-kata dan tindakan bisa melukai orang lain secara mental dan fisik. Berikan contoh nyata bahwa di dalam keluarga Anda tidak ada yang bertindak untuk saling menyakiti.
Hindari kalimat, “Apakah ada yang mengejek kamu hari ini?”. Kalimat tersebut justru akan menurunkan rasa percaya diri si kecil, sehingga akan membuatnya enggan untuk bermain dan bersosialisasi lagi.