Inilah 7 Masalah yang Harus Dihadapi Si Kecil Zaman Now
Ada banyak hal yang membuat anak zaman dulu dan anak zaman sekarang begitu berbeda, salah satunya perkembangan teknologi yang makin memudahkan. Tapi sayang, semua itu tidak lantas menjadikan anak zaman sekarang lebih unggul. Justru sebaliknya, semua itu malah jadi tantangan yang harus mereka hadapi.
Berikut merupakan 7 masalah yang harus dihadapi anak zaman sekarang, seperti dilansir dalam halodoc.
- Gadget membuat anak malas bergerak, dan hidup lebih individualis. Berbeda dengan anak zaman dulu yang dibesarkan oleh alam, sehingga punya keleluasaan untuk bergerak dan bermain bersama.
- Mudahnya akses informasi membuat anak-anak zaman sekarang rentan terpapar berita negatif, seperti HOAX, ujaran kebencian, bullying hingga masalah seks bebas.
- Anak zaman dulu dibesarkan dengan fokus kepada agama dan target berguna untuk masyarakat, sementara anak zaman sekarang lebih fokus mengejar cita-cita agar sukses secara individu.
- Terlalu banyak paparan informasi membuat anak zaman sekarang punya banyak keinginan, seperti sepeda model terbaru, gadget dan lainnya. Kondisi ini berbeda dengan anak zaman dulu yang kerap memanfaatkan alam untuk bersenang-senang.
- Zaman dulu anak-anak diajarkan oleh orangtuanya untuk bekerjasama dan saling menyayangi antar sesama. Zaman sekarang, orangtua seolah memupuk jiwa kompetisi dengan target harus jadi juara.
- Anak-anak zaman dulu terlihat sangat nyaman dengan bahasa daerah dan bahasa Indonesia, zaman sekarang anak-anak dituntut untuk mampu belajar bahasa asing.
- Zaman dulu, tradisi benar-benar dijaga dan dilestarikan. Sementara zaman sekarang, sangat jarang ada anak yang bercita-cita untuk jadi dalang, atau tokoh adat.
Bagaimana cara menghadapinya?
Tantangan di atas sebenarnya tidak semuanya berdampak buruk, ada beberapa diantaranya justru membuat anak zaman sekarang lebih unggul, misalnya penekanan untuk menguasai bahasa asing, membiasakan diri dalam suasana kompetisi, dan lainnya.
Meskipun begitu, penekanan yang Smart Mom berikan haruslah tepat. Misalnya, menguasai bahasa asing boleh-boleh saja, bahkan sangat dianjurkan di era globalisasi ini. Tapi ingat, pastikan Si Kecil tidak lupakan bahasa Indonesia, dan bahasa daerahnya sendiri.
Selain itu, Smart Mom pun harus membantu Si Kecil untuk keluar dari kepungan dampak buruk teknologi dan arus informasi yang sangat cepat, dengan beberapa trik berikut ini:
- Batasi interaksi Si Kecil dengan gadget (cukup 2 jam per hari di akhir pekan) dan mendorong mereka untuk bermain di luar ruangan.
- Dorong Si Kecil untuk membangun pertemanan dengan anak-anak lainnya, dan sambut mereka saat mengajak main Si Kecil.
- Biasakan Si Kecil untuk tidak langsung percaya kepada satu informasi, dan ajarkan kepadanya bagaimana cara mengecek informasi dengan tepat.
- Bangun komunikasi yang sehat antara Smart Mom dan Si Kecil, agar mereka lebih terbuka dan Smart Mom lebih mudah mengarahkannya.
Yang paling penting, tanamkan ajaran agama kepada mereka. Pada dasarnya, ajaran agama merupakan fondasi paling kuat untuk membimbing Si Kecil. Selamat mencoba Smart Mom!