Bagikan

Semua Anak Bertubuh Pendek Tergolong Sebagai Anak Stunting? Ini Faktanya

Diupload pada 31 December 2019, 04:46 PM Smart Parenting
Semua Anak Bertubuh Pendek Tergolong Sebagai Anak Stunting? Ini Faktanya

Smart Mom, stunting rupanya masih jadi masalah kesehatan pada anak-anak di Indonesia! Karenanya, tidak sedikit orang yang kemudian beranggapan bahwa anak pendek adalah anak stunting. Padahal, kenyataannya belum tentu, lho!

Kalau begitu, apa ya perbedaan antara anak pendek dengan anak stunting? Menurut pakar endokrinologi anak dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) dari IDAI, stunting berkaitan dengan malnutrisi dan kelaparan. Karenanya, kalau si kecil punya tubuh pendek karena Smart Mom dan ayahnya juga bertubuh pendek, si kecil tidak bisa langsung dibilang stunting. Di samping itu, ada juga anak yang mengalami kelainan tulang sehingga tubuhnya pendek, yang juga tidak bisa dibilang stunting.

Lebih jauh lagi, dr. Aman menjelaskan kalau pertumbuhan itu ada yang normal dan ada yang tidak. Kalau mengacu pada kurva pertumbuhan yang dirilis oleh WHO, perawakan pendek dan gagal tumbuh punya skor Z di bawah -2.

Lambatnya pertumbuhan anak bisa dikarenakan oleh berbagai hal, baik itu faktor endokrin seperti kelainan hormon, maupun faktor non-endokrin. Nah, faktor non-endokrin ini salah satunya penyakit kronis maupun malnutrisi.

Lebih jauh lagi, dr. Aman menjelaskan kalau ada penelitian yang menemukan bahwa rata-rata tinggi badan anak di Indonesia tidaklah sama. Dan di beberapa provinsi, memang ada anak-anak bertubuh pendek yang disebabkan oleh faktor keturunan.

Kemudian, pertumbuhan anak juga memiliki tempo yang berbeda-beda – ada yang cepat, ada juga yang lambat. Dalam pertumbuhan normal, anak akan mengalami pertumbuhan somatik, nutrisi, genetik, hormonal, serta lingkungan yang baik. Sementara itu, anak stunting pasti mengalami penyakit kronis dan malnutrisi.

Stunting ditandai dengan dua faktor utama, yaitu malnutrisi, infeksi berulang, dan/atau penyakit kronis. Sementara itu, anak bertubuh pendek karena adanya gangguan hormon juga tidak bisa dicap langsung sebagai stunting, seperti IUGR (intrauterine growth restriction) alias pertumbuhan janin terhambat, dan GHD (growth hormon deficiency), yang bisa ditangani dengan pemberian hormon pertumbuhan.


Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta untuk menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Anda dapat menonaktifkan ini dengan mengubah pengaturan browser Anda, tetapi ini dapat memengaruhi fungsi situs web.

Dengan menggunakan situs web kami dan mengklik Accept, Anda menyetujui penggunaan cookies dan informasi pribadi sebagaimana diatur dalam Kebijakan Cookie kami.

Tolak Cookies Terima Cookies