Seni Mendidik Anak Yang Terlupakan
Mendidik anak bukanlah sebuah ilmu pasti yang diajarkan di sekolah-sekolah atau universitas, melainkan sebuah seni yang membutuhkan kesabaran dan komitmen hingga akhir. Tak ada yang berubah dalam seni mendidik anak dari zaman dahulu hingga saat ini, meskipun masih sedikit orangtua yang mengetahui cara yang tepat untuk membesarkan anak sesuai dengan nilai-nilai yang tumbuh di masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa “seni” yang sering terlupakan, kala kita mendidik dan membesarkan anak-anak kita:
1. Berkumpulah bersama anak
Selalu luangkan waktu bersama anak-anak Anda, karena di momen ini Smart Mom bisa saling berbagi cerita dan juga membuka sesi “curhat”. Bertanyalah kepada si kecil tentang apa yang ada di pikirannya tentang keluarga, sekolah, dan lingkungan tempat ia beraktivitas. Lewat dialog-dialog sederhana, Anda akan memberikan sebuah pengertian akan pentingnya hidup berdampingan dengan orang lain.
2. Bila perlu, katakan dengan suara tegas
Ada di dalam satu kondisi bahwa seseorang tidak mengerti apa yang Anda maksud dari sebuah ucapan, begitu juga si kecil. Oleh karena itu, tak ada salahnya bersikap tegas dalam sebuah situasi tertentu. Satu hal yang patut diingat: ketegasan bukan berarti Smart Mom harus membentak dengan suara keras, karena bentakan justru biasanya akan membuat si kecil trauma dan takut menghadapi apa pun di dunia ini.
3. Berikan kail, bukan ikan
Menjalani sebuah proses, meskipun memakan waktu yang lebih lama, memberikan sebuah pelajaran yang lebih bermakna dalam pertumbuhan dan perkembangan si kecil, ketimbang langsung memberikan solusi terhadap sebuah masalah. Sebagai contoh, apabila ia mengalami kesulitan dalam sebuah mata pelajaran dan bersiap untuk menyerah, ajaklah ia untuk menemukan sumber masalah yang dihadapinya. Hal ini diperlukan untuk perkembangan cara berpikir dan menumbuhkan sikap berkomitmen terhadap sesuatu.
4. Selalu tunjukkan rasa syukur
Sebuah studi menunjukkan bahwa mereka yang sering mengucapkan syukur memiliki tendensi untuk menunjukkan sikap toleransi, saling menolong, dan saling memaafkan. Selain itu, mereka pun terlihat lebih bahagia dan sehat. Oleh karena itu, ajarkan anak-anak untuk bersyukur terhadap apa yang mereka terima sejak kecil. Jangan lupa juga untuk memberikan pujian ketika ia melakukan sesuatu yang baik.
5. Ketahui tingkat emosinya
Kemampuan dalam bersosialisasi dipengaruhi oleh kemarahan, kesedihan, malu, dan berbagai perasaan negatif lainnya. Oleh karena itu, Smart Mom harus menyalurkan emosi-emosi tersebut secara tepat, dengan mengajaknya untuk menyelesaikan berbagai konflik yang ia hadapi. Emosi yang terpendam – baik negatif ataupun positif – akan merusak psikologis seseorang.
6. Tunjukkan “gambaran yang besar”
Eksplorasi adalah salah satu hal wajib bagi si kecil, karena ia sedang dipenuhi oleh berbagai pertanyaan tentang berbagai hal. Oleh karena itu, ajaklah ia untuk bersosialisasi dengan teman sebaya atau teman-teman Smart Mom. Doronglah ia untuk menjadi pengamat dan pendengar yang baik. Cara yang paling mudah adalah dengan mengajaknya untuk beraktivitas atau berlibur ke alam. Selain menikmati keindahan pemandangan, si kecil akan memiliki pengetahuan yang luas tentang hal-hal yang ada di bumi ini.