Bagikan

Smart Mom, Cara Ini Bisa Bantu Si Kecil Jalin Pertemanan Sehat

Diupload pada 25 December 2017, 07:03 AM Smart Parenting
Smart Mom, Cara Ini Bisa Bantu Si Kecil Jalin Pertemanan Sehat

Menurut Eileen Kennedy-Moore, PhD, penulis buku Smart Parenting for Smart Kids and The Unwritten Rules of Friendship, sekaligus psikolog anak dari New Jersey, Amerika, menyebut jika pertemanan di masa anak-anak lebih drama ketimbang tayangan reality show di televisi.

Tentu bukan tanpa alasan Mom, saat berusia 3-4 tahun, mereka masih memiliki ego yang tinggi yang membuat mereka sulit berbagi dan selalu ingin dijadikan prioritas.

Nah agar hal ini tidak jadi beban dalam kehidupan sosial Si Kecil, Mom bisa membantu mengarahkan mereka untuk membangun hubungan sosial dan menjalin ikatan pertemanan yang sehat dengan beberapa trik berikut ini.

Bicara Dari Hati Ke Hati

Cobalah untuk mengajak Si Kecil berbicara tentang pertemanannya. Misal, tadi main di taman dengan siapa, menyenangkan atau tidak dan peristiwa apa yang menurutnya menjengkelkan.

Dengan cara ini, Si Kecil akan diajak untuk belajar memahami pertemanan dan perasaan, sekaligus diajak untuk menyelami pemikiran orang lain. Menurut Eileen, makin sering anak diajak berdiskusi tentang emosi, dia pun akan lebih mampu menangkap dan membayangkan bagaimana cara pandang orang lain.

Ajak Anak Playdate

Menurut Eileen, untuk anak usia prasekolah Mom disarankan agar tidak memaksa anak-anak playdate dengan kelompok yang besar dan dalam waktu lama. Mom hanya perlu meminta mereka untuk memilih satu atau dua teman yang akan dia undang ke rumah.

Waktu main pun sebaiknya dibatasi, hanya sekitar 1-2 jam saja. Hal ini berguna untuk mencegah mereka kelelahan, sekaligus mencegah cranky yang dapat memicu timbulnya masalah baru. Selain itu, cara ini pun berguna agar mereka selalu kangen dan ingin main kembali di lain waktu.

Jadilah Pelatih Pertemanan

Saat bermain bersama, mungkin mereka akan bersikap buruk kepada teman-temannya karena temannya tidak mau melakukan hal-hal sesuai keinginannya. Dalam kondisi ini, Si Kecil akan mudah merasa dicurangi, tidak digubris, dan bahkan akan menganggap temannya nakal.

Jika ini terjadi, Mom wajib menjadi pelatih pertemanan bagi mereka dengan cara mendorongnya agar berbagi peran dan mainan. Kalau sampai terjadi kekerasan, Mom bisa mencegahnya dan mengajak Si Kecil untuk memahami perasaan anak lain yang menjadi korban.

Jangan lupa, ajak Si Kecil meminta maaf atau memaafkan jika dia yang menjadi korban. Mom pun bisa mengalihkan perhatian mereka dengan cara mengajak makan snack bersama atau aktivitas lainnya yang lebih menyenangkan.


Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta untuk menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Anda dapat menonaktifkan ini dengan mengubah pengaturan browser Anda, tetapi ini dapat memengaruhi fungsi situs web.

Dengan menggunakan situs web kami dan mengklik Accept, Anda menyetujui penggunaan cookies dan informasi pribadi sebagaimana diatur dalam Kebijakan Cookie kami.

Tolak Cookies Terima Cookies