Tips Pintar Mempersiapkan Budget Liburan Keluarga

Saat musim liburan tiba, tentu semua orang berharap bisa melakukan liburan menyenangkan bersama keluarga. Tapi bagaimana jika kondisi keuangan kita dalam kondisi tidak stabil. Haruskan berhutang hanya untuk membiayai liburan keluarga?

Perencana keuangan keluarga, Aidil Akbar, dengan tegas melarang berlibur dengan menggunakan uang pinjaman. Menurutnya, liburan bukan termasuk kebutuhan primer dan tidak mendesak. Sehingga, Smart Mom tidak perlu memaksakan diri dengan mencari dana pinjaman.

Lebih lanjut, Aidil menjelaskan jika prinsip utama berlibur adalah untuk bersenang-senang, bukan untuk pamer atau menunjukan status sosial. Jadi, liburan tidak akan berguna jika setelahnya justru Smart Mom stres dengan beban hutang yang makin menumpuk.

Bagaimana dengan penggunaan kartu kredit?

Pada prinsipnya, berhutang boleh dilakukan untuk keperluan produktif. Seperti modal usaha, berinvestasi dan lainnya. Sementara liburan, sebaiknya disiapkan dari pos kebutuhan sekunder yang sifatnya tidak wajib, tidak mengikat dan tidak perlu dipaksakan.

Mengenai penggunaan kartu kredit untuk liburan, sebenarnya bisa saja dilakukan. Bahkan terkadang, menggunakan kartu kredit cukup menguntungkan dengan fasilitas diskon saat kita membeli tiket pesawat atau kereta api, booking hotel dan beberapa pembayaran non-tunai lainnya.

Tapi kembali kepada prinsip sebelumnya, pastikan dana liburan benar-benar tersedia, termasuk alokasi dana untuk membayar tagihan kartu kreditnya. Percuma jika tidak mempersiapkan dana tersebut, sama saja Smart Mom dan keluarga berhutang hanya untuk liburan.

Terus bagaimana solusinya?

Berlibur sebaiknya masuk dalam agenda yang direncanakan, bukan agenda dadakan. Artinya, Smart Mom harus merencanakan liburan ini dengan sangat matang.

Misal, jika Smart Mom akhir tahun ini ingin berlibur ke Bali, hitung berapa jumlah uang yang dibutuhkan, termasuk biaya booking hotel, tiket pesawat, destinasi liburan yang akan dikunjungi, biaya membeli souvenir, berapa orang keluarga yang akan berangkat dan lainnya.

Nah setelah semuanya dihitung, Smart Mom tinggal mulai menyusun strategi untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. Jika memang tidak memungkinkan, sebaiknya buat rencana B untuk mengunjungi destinasi wisata lain yang lebih terjangkau, atau memundurkan rencana liburan hingga dananya tercukupi.

Tapi ingat, saat menabung untuk liburan, pastikan Smart Mom tidak mengganggu alokasi dana untuk kebutuhan primer, tidak “minjam” dana darurat, dan pos investasi harus tetap terisi. Tinggal digeser-geser saja dari jatah hangout mingguan, biaya belanja kosmetik atau pos lainnya yang sudah terpenuhi. Selamat mencoba!

Smart Mom bingung dengan penghasilan yang menguap di tengah bulan? Kalau begitu jangan langsung menyalahkan jumlah penghasilan, tapi cek dulu bagaimana cara Smart Mom mengelola keuangan. Bisa jadi ini semua disebabkan karena kegagalan dalam mengelola keuangan.

Nah dari semua metode pengelolaan keuangan, ada 2 metode yang cukup menarik untuk dicoba, dan punya kemampuan yang luar biasa dalam memaksa Smart Mom untuk menggunakan uang secara efektif. Mau tahu apa saja? Kita simak yuk!

Metode 50-20-30

Trik ini sangat cocok digunakan oleh pasangan yang baru menikah, atau pasangan muda yang belum punya target keuangan yang jelas. Budget 50-20-30 mengedepankan penghematan, tanpa mengekang keinginan Smart Mom untuk bersenang-senang.

Cara melakukannya, bagi total penghasilan keluarga (Smart Mom dan suami) jadi 3 kelompok, yakni :

• 50% kebutuhan primer, terdiri dari biaya makan, tagihan listrik, telpon, dan lainnya.
• 20% investasi, terdiri dari tabungan, dana darurat dan hal sejenis lainnya.
• 30% hiburan, terdiri dari jatah weekend, hobi, tabungan liburan, tabungan TV baru, dan biaya lainnya yang bersifat non-produktif.

Bagaimana dengan hutang?

Untuk hutang bisa masuk dalam pos investasi atau hiburan, tergantung dari sifat hutangnya. Jika berhutang untuk kebutuhan produktif atau investasi, seperti cicilan rumah, tanah, dan lainnya, Smart Mom bisa memasukkannya ke dalam pos investasi.

Jika hutangnya bersifat konsumtif, seperti cicilan kartu kredit untuk membeli gadget, booking hotel saat liburan dan lainnya, masuk ke dalam pos hiburan.

Sementara jika hutangnya untuk modal usaha, seperti modal membuka warung, membeli mobil untuk penunjang usaha dan lainnya, pisahkan dengan pos pengeluaran keluarga ya Smart Mom, itu masuk dalam pos pengeluaran usaha, bukan pos keuangan keluarga.

Metode 60-20-20

Sebenarnya ini sama dengan trik di atas, namun pos konsumsi atau kebutuhan primer lebih besar dengan memotong dari kebutuhan hiburan sebesar 10%. Trik ini sangat cocok diterapkan untuk Smart Mom yang baru punya anak.

Selain itu, pertimbangan memotong pos hiburan didasarkan karena di usia pernikahan ini, Smart Mom sudah tidak terlalu butuh hangout di akhir pekan, dan perangkat hiburan pun sudah tersedia di rumah, seperti televisi, dan perangkat lainnya yang bersifat non-produktif. Selamat mencoba!

Smart Mom sedang mulai atau masih berniat menabung untuk rumah? Apapun jawabannya, Smart Mom tak perlu khawatir! Walaupun harga rumah sekarang terbilang gila-gilaan, tapi bukan berarti mustahil untuk bisa terwujud, kok. Dan supaya impian keluarga cepat terwujud, berikut ini ada beberapa tips menabung yang mudah dan sederhana.

Yuk, simak tipsnya dan terapkan!

1. Investasi sedini mungkin

Walaupun menabung dan investasi sebenarnya adalah dua hal yang berbeda, keduanya sama-sama memberikan manfaat di masa depan dengan menggunakan dana yang Smart Mom miliki. Oh iya, Smart Mom tak perlu takut, karena investasi saat ini bisa dilakukan tanpa harus keluar uang sampai puluhan juta, apalagi ratusan juta. Soalnya, banyak investasi terpercaya dengan instrumen bermodal kecil. Jenis investasi bukan hanya investasi saham, ya. Investasi saham memang lebih menguntungkan, tapi risikonya juga lebih besar. Jadi, untuk Smart Mom yang masih awam, sebaiknya pilih investasi yang lebih aman, seperti reksadana.

2. Berhemat

Ingat bahwa hemat pangkal kaya, Smart Mom! Akan tetapi, hemat bukan berarti pelit, ya. Sebab, berhemat berarti bahwa Smart Mom mengurangi jumlah pengeluaran dengan bijak tanpa mengorbankan kebutuhan. Kalau ditelusuri lebih jauh lagi, artinya Smart Mom perlu membedakan mana yang menjadi kebutuhan, dan apa yang sekadar menjadi keinginan.

Pada dasarnya, kebutuhan adalah hal-hal yang harus dipenuhi, seperti makan dan sanitasi. Sementara itu, keinginan merupakan pengeluaran yang selalu bisa ditunda dan tidak bersifat darurat, seperti liburan atau nonton di bioskop.

3. Buat rencana keuangan tiap bulannya

Dengan adanya rencana keuangan, Smart Mom akan lebih cermat dalam mengatur pengeluaran agar dana yang disisihkan untuk tabungan rumah tidak akan terpakai untuk pengeluaran lainnya. Sebab, ingat bahwa idealnya menabung adalah langsung menentukan nominal yang akan disimpan, dan sisanya dapat digunakan untuk pengeluaran lainnya. Jadi, jangan tunggu menabung sampai ada uang sisa di akhir bulan, ya!

4. Buat rekening tabungan khusus.

Kalau Smart Mom khawatir dana tabungan tercampur dengan dana yang khusus disiapkan untuk pengeluaran harian atau pendidikan anak, Smart Mom bisa buat rekening tabungan yang terpisah dan khusus untuk membeli rumah. Kalau perlu, pilih jenis tabungan yang tidak bisa dengan mudah diakses dananya, misal tidak menggunakan kartu ATM atau kalau ada pun pilih yang batas penarikannya paling minim.

Alternatifnya, pilih tabungan berjangka yang tidak bisa ditarik sampai masa tabungannya berakhir, misalnya enam bulan atau satu tahun.

Jadi, rumah impian keluarga bisa segera terwujud, kan?