Bagaimana Cara Pengelolaan Keuangan ala Generasi Milenial?
Generasi milenial dikenal sebagai sosok yang aktif dan sangat kreatif. Bahkan dalam sebuah kesempatan, Presiden Jokowi pernah menyebut jika generasi milenial sangat tidak suka duduk lama di kantor, dan lebih memilih bekerja secara mobile atau co-working space.
Perbedaan gaya hidup seperti ini tentu berpengaruh juga kepada cara pengelolaan keuangan. Dilansir dalam Business Insider, Douglas Boneparth, penulis buku Millennial Money Fix, menjelaskan 3 hal paling krusial yang harus diperhatikan saat mengelola keuangan ala generasi milenial.
Tentukan Arah dan Tujuan Keuangan
Hal pertama yang harus dilakukan adalah, generasi milenial wajib mengidentifikasikan tujuan keuangan mereka. Caranya cukup mudah, pertama tinggal identifikasi apa yang diinginkan, apakah ingin punya cadangan uang, membeli mobil, rumah dan lainnya.
Setelah mengetahui apa yang diinginkan, tentu Smart Mom akan lebih mudah menentukan arah keuangan yang harus dilakukan untuk menggapai tujuan tersebut. Misalnya lewat jalan investasi untuk tujuan jangka panjang, dan menabung untuk tujuan jangka pendek.
Kuasai Arus Uang
Jangan lupa untuk menguasai arus uang, dengan cara, catat pengeluaran serapi mungkin. Menurut Boneparth, cara ini sangat penting dilakukan sebagai langkah utama untuk mengetahui kemana arah pengeluaran keuangan keluarga Smart Mom.
Setelah itu, sesuaikan arus uang tersebut. Dengan kata lain, setelah membuat anggaran pengeluaran, kemudian mencatat pengeluaran, hal terkahir adalah, Smart Mom wajib menyesuaikan pengeluaran tersebut dengan memisahkan mana kebutuhan dan mana keinginan.
Tentukan Tujuan Investasi
Investasi pada dasarnya hal yang menyenangkan. Sayang, banyak generasi milenial yang berinvestasi tanpa tahu tujuannya, bahkan beberapa diantaranya belum siap untuk berinvestasi.
Makanya Smart Mom, sebelum berinvestasi, sebaiknya ketahui dulu tujuan yang ingin Smart Mom capai, minimalnya tujuan dalam waktu 0-4 tahun ke depan. Setelah mengetahui tujuannya, Smart Mom bisa dengan mudah memilih jenis investasi yang sesuai dengan tujuan investasi tersebut.
Misalnya untuk jangka pendek, Smart Mom bisa menanam investasi dalam deposito, forex tranding, atau saham. Sementara untuk jangka panjang, Smart Mom bisa menyimpan uang dalam bentuk emas, properti (termasuk tanah dan bangunan), dan reksadana.